Minggu, 21 September 2014

EVALUASI PERMASALAHAN SISTEM DRAINASE JALAN Dr. DJUNJUNAN, KOTA BANDUNG



EVALUASI PERMASALAHAN SISTEM DRAINASE JALAN Dr. DJUNJUNAN,
KOTA BANDUNG

Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat di Kota Bandung, permasalahan drainase semakin meningkat pula pada umumnya melampaui kemampuan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan. Akibatnya permasalahan banjir atau genangan  semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan sistem drainase di banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas. Pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara menyeluruh, mengacu pada SIDLACOM dimulai dari tahap Survey, Investigation (investigasi), Design (perencanaan), Land Acquisation (pembebasan lahan), Construction (konstruksi), Operation (operasi) dan Maintenance (pemeliharaan), serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat. Peningkatan pemahaman mengenai sistem drainase kepada pihak yang terlibat baik pelaksana maupun masyarakat perlu dilakukan secara berkesinambungan. Agar penanganan permasalahan sistem drainase dapat dilakukan secara terus menerus dengan sebaik-baiknya.

Sistem jaringan drainase merupakan salah satu infrastruktur yang penting  dalam pengembangan wilayah perkotaan, agar kota dapat terlihat lebih indah, bersih, tertata dan bebas dari genangan banjir. Sistem jaringan drainase perkotaan yang tidak baik akan merugikan kota dan masyarakat, karena mengganggu lingkungan, menghambat transportasi, mengganggu kesehatan dan memberikan dampak buruk  terhadap sosial dan ekonomi.

Untuk mempertahankan keberlanjutan pemanfaatan aset drainase sesuai dengan rencana pembangunan, perlu dilakukan usaha-usaha pengelolaan operasi, pemeliharaan dan penanganan yang harus direncanakan dengan baik terhadap aset-aset drainase yang ada di kota Bandung sehingga mampu berfungsi secara optimal dalam mengendalikan genangan dan  kelebihan air permukaan tanah yang mengakibatkan banjir.  
Kota Bandung sebagai salah satu kota besar yang kerap kali mengalami banjir. Penyebab permasalahan banjir yang melanda Kota Bandung ini merupakan hal yang tipikal pada beberapa wilayah di Kota Bandung, yaitu alih fungsi lahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat akibat pembangunan yang masih terus dilakukan, kondisi topografi Kota Bandung yang terletak pada wilayah yang relatif datar dan cekungan seperti mangkuk serta saluran drainase yang sudah tidak mampu menampung air hujan akibat sedimentasi dan sampah. Salah satu contohnya adalah Jalan Dr. Djunjunan, yang didalamnya terdapat sistem tata air Jalan Dr. Djunjunan, yang masih mengalami permasalahan banjir. Banjir pada kawasan ini disebabkan oleh saluran yang ada pada sistem drainase Jalan Dr. Djunjunan sudah tidak mampu menampung air hujan sehingga air hujan melimpas ke jalan. Kondisi ini diperburuk dengan berkurangnya kapasitas saluran akibat sedimentasi, sampah, dan penyempitan saluran yang terjadi karena perubahan fungsi lahan oleh masyarakat. Untuk mengangani permasalahan banjir di Jalan Dr. Djunjunan, ini perlu ditinjau kondisi eksisting saluran secara keseluruhan, yaitu dengan melakukan evaluasi kondisi eksisting sehingga dapat diajukan beberapa alternatif pemecahan masalah banjir di Jalan Dr. DjunjunanHasil evaluasi menunjukkan bahwa permasalahan-permaaslahan tersebut menyebabkan perbedaan debit antara limpasan yang terjadi dan eksisting, sehingga saluran tidak cukup lagi mengalirkan air hujan pada kondisi saat ini. 
Gambar 1. Penyebab dan Permasalahan Drainase di Jalan Dr. Djunjunan, Bandung


Add caption

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar